Surat Suara Yang OMPONG
De Maulana Anggakarti
Pemilihan legislatif telah berjalan dengan nilai dan mutu penyelenggaraan yang masih simpang siur antara harapan mengarah perbaikan atau sama sekali perlu dilakukan perubahan yang lebih pas dengan sistem kemasyarakatan yang kental dengan budaya sikap dan perilaku.
Jika melihat surat suara yang terdapat di TPS dimanapun anda berada ( kalau nyontreng ) maka terdapat pemilihan yang harus dilakukan pemilih adalah memilih pada kolom-kolom tersedia. Format surat suara menggunakan pola vertikal dengan susunan yang telah ditentuka nomornya. Namun jika dilihat dari sisi efisiensi cara menggunakan lembaran kertas terdapat pemborosan yang cukup banyak.
Lihat atau ingat kembali, dalan surat suara tersebut terdapat ruang-ruang kosong yang sangat dominan, jika kita hitung dalam porsentase penggunaan bidang bisa mencapai 40 % dengan posisi kosong ( ? ). Maka jika kita hitung dalam jumlah penyedia surat suara keseluruhan kelihatannya sangat TIDAK MURAH.
Pola yang dipergunakan menggunakan format atau penyususunan secara vertikal, coba jika dibandingkan dengan cara menggunakan tata letak horizontal barangkali akan jauh lebih efektif dan tentunya akan lebih baik tidak menjadi rumit bagi peserta pemilih.
Apakah tidak lakukan uji coba ? atau berkonsultasi pada ahli percetakan dan sistem penataan tataletak. Atau barangkali tidak perlu ? Tapi ya sudahlah itulah uang kita semua yag selama ini telah terkumpul dan masuk kepada pemerintah.
Bagaimana dengan desain dan tataletak surat suara untuk berikutnya pada sistem pemilihan yang akan digelar sepanjang masa demokrasi berjalan. Kita tunggu semoga terdapat perbaikan kearah yang lebih efektif dan efisien.
No comments:
Post a Comment