Showing posts with label Diploma. Show all posts
Showing posts with label Diploma. Show all posts

Thursday, May 14, 2009

Mo Lebih Profesional ?

Pendidikan Profesional

De Maulana Anggkarti

Pijakan dasar tentang pendidikan diploma dengan konsentrasi program studi desain grafis dan multimedia telah mencapai kebutuhan pelaksanaan dalam proses pembelajaran yang sangat sistematis pragmatis tanpa kehilangan nilai keilmuan yang berbasis perencanaan dan pengembangan kreatifitas dalam setiap eksekusi pada studi kasus media, hal tersebut dilakukan guna mendukung percepatan kebutuhan dalam industri kreatif yang sampai saat ini terus mendapat perhatian bersifat kebutuhan sumber daya manusia dalam bidang tersebut. Pada khususnya dalam bidang promosi dan marketing telah menjadi bagian penting dalam situasi paling ketat, kecenderungan ditandai dengan berbagai kebutuhan eksekusi media promosi baik bersifat komersial maupun sosial, kemampuan mengaplikasikan setiap ide dan gagasan pada sebuah media telah dan menjadi bagian eskplor bagi para perangcang pada tingkatan pelaksana grafis seperti desainer, ilustrator, animator dan seterusnya.

Istilah mahasiswa magang pada sebuah perusahaan (freelance) barangkali tidak menjadi kendala justru sebaliknya dapat menjadi umpan balik yang sangat positif upaya mempercepat pengetahuan terapan yang bersifat bisnis lebih nyata, kecenderungan melihat kemampuan seseorang akan menjadi perhatian tersendiri bagi para pelaku industri dalam bidang produksi media. Disadari penuh sejak teknologi komputer masih belajar napak, para perancang (desainer grafis) telah teruji dengan kemampuan manual dan itu telah banyak dibuktikan dari berbagai even yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri, baik yang diselenggarakan oleh swasta maupun pemerintah, dasar kreatifitas telah tumbuh alami pada diri manusia apalagi jika ditunjang oleh pengetahuan dan materi yang sepadan.

Dengan kemampuan manual dan mekanikal telah banyak melahirkan beragam karya yang telah banyak diaplikasikan ke dan berbagai media sampai saat ini, kini dengan semaraknya berbagai kemunculan bidang teknologi komputer maka cara dan metode yang telah lama menyelami otak para perancang bukanlah sesuatu yang menjadi sulit dalam menguasai mesin tersebut. Tidak ubahnya play station yang kerap dengan tangan seusianya.

Bagaimana mengembangkan pendidikan diploma yang optimal dengan konsentrasi ilmu dan kreatifitas pada studi desain grafis dan multimedia yang tepat serta handal pakai untuk saat ini dan dikemudian hari. Salah satu yang perlu diruntut sekaligus mengekor dan mempelajari pada sistem pendidikan ini adalah kepada mereka yang telah lama menyelenggarakan program studi bidang kepariwisataan dan keteknikan, program studi tersebut boleh jadi sebagai pelopor jenjang diploma terbukti sampai saat ini serapan keahlian dalam keprofesian terus berkembang baik. Disisi lain adalah perlu dirumuskan sistem dan metode pembelajaran yang dianggap paling tepat dan update dengan berbagai eksperimentasi dan eksplor kedalam berbagai latihan.

Penyempurnaan kurikulum yang tepat dan relevansi dengan prioritas dan kebutuhan antara ilmu pengetahuan dan terapan praktika serta fasilitas pendukung untuk menyempurnakan sesuai kebutuhan dan standarisasi keprofesian dan industri.

Investasi pada pendidikan jenjang ini bukan hanya kepada fasilitas semata tetapi bagaimana perencanaan investasi kepada para pengajar yang senantiasa mampu secara bertahap dan optimal dapat menjadi nara sumber sekaligus berperan sebagai konsultan yang dianggap profesional, bukankah jenjang tersebut berlebel jenjang profesional ? ( to be countinue )

Friday, May 1, 2009

Tanggapan Anda

Diploma Sebagai Jenjang Profesional

Mengundang seluruh pemerhati industri, keprofesian dan akademisi bidang Desain Komunikasi Visual di Indonesia dapat memberikan tanggapan dan pemikiran yang komprehensif bagaimana sebaiknya tentang pendidikan DKV dengan strata diploma D1, D2, D3 dan D4 berperan sebagai jenjang profesional. Pergunakan bok komentar tersedia. Terimakasih.

Monday, April 27, 2009

Program Alternatif

Program Alternatif Kebutuhan Masyarakat
De Maulana Anggakarti

Situasi Berkembang

Usaha dalam bidang jasa dan produk berbasis kreatifitas khususnya bidang desain grafis dan atau desain komunikasi visual sampai saat ini terus berkembang, hal tersebut sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi cetak dan digital printing. Dengan dukungan kemajuan bidang teknologi informasi dalam hal ini adalah media jejaring atau istilah popular web maka keahlian profesional desain grafis akan mendapat perhatian yang kompetitif dikemudian hari. Dilain pihak pertumbuhan penyedia bisnis pendidikan tinggi memperlihatkan bahwa program studi tersebut hampir setiap tahun di berbagai daerah bermunculan baik strata sarjana, diploma dan kursus singkat. 

Penomena tersebut tentu menjadi bahan interpretasi yang cukup menjanjikan bagi masyarakat luas tentang pemahaman terhadap output atau lulusan yang menghasilkan keilmuan dan terapan keprofesian pada program studi tersebut. Sebagai ilustrasi yang cukup representatif adalah banyaknya penyedia bisnis dalam bidang media, seperti telivisi, penerbitan, percetakan dan even organiser. Hampir rata-rata aplikasi setiap gagasan komunikasi adalah bagaimana diterapkan dengan cara menyampaikan visual yang komunikatif serta representatif dari setiap pesan yang disampaikan.

Antara ilmu pengetahuan dan terapan yang didapatkan pada program studi desain grafis atau desain komunikasi visual sampai saat ini sudah mencapai batas akumulasi yang baik, anggaplah tepat guna karena hampir rata-rata pada perguruan tinggi para mahasiswa pada saat kuliah telah mendapat kesempatan menjadi desainer pemula atau yunior yang banyak dibutuhkan talenta dan keahliannya diberbagai perusahaan dengan sekala kecil atau menengah, jadi tidak heran jika terkadang banyaknya absen yang kurang baik pada saat pelaksanaan perkuliahan. Hal tersebut tidak dapat di cegah mereka butuh pengalaman pengetahuan praktik langsung sedini mungkin karena hal tersebut tidak dapat dilakukan pada bangku kuliah, walaupun eksekusi setiap tugas kuliah sebetulnya adanya kemiripan dengan cara mengerjakan pekerjaan diluar. Anggaplah sah sebagai bentuk uji sukses bagi mereka karena adanya nilai tanggung jawab yang lebih tegas jika dibanding dengan mengerjakan tugas kampus. 

Jika adanya kemiripan antara mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan “job order” diluar sebetulnya program studi tersebut dapat melakukan bentuk koorporasi yang cukup permanen pada setiap lembaga tersebut, artinya telah dibangun suatu kerjasama implementasi guna mendukung kemajuan kedua belah pihak. Lebih jauh adalah telah dibentuknya pola-pola pemberdayaan dan pengembangan bagi sumber daya manusia serta pelaku bisnis dan industri. Maka hal tersebut akan terjadi kesepemahaman dan pemantapan sistem profesional yang lebih terorganisir bagi kemajuan bersama. 
Sampai saat ini cara-cara tersebut masih jarang dilakukan oleh pelaku pendidikan dan pelaku bisnis padahal keduanya sangat membutuhkan.

Program Singkat

Istilah pendidikan diploma pada program studi desain grafis sebetulnya jauh lebih tepat jika melakukan sistem kerjasama keprofesian dan bisnis dengan para pelaku usaha. Jika dapat dilakukan dengan cara permanen maka kecenderungan kemajuan dalam bidang usaha penyedia media tentu jauh akan lebih berkembang karena telah dibentuk standarisasi keprofesian yang dibutuhkan kedua belah pihak. Standarisasi bidang ini sebetulnya telah lama dibuat dengan berbagai rujukan serta telah diterapkan pada program studi cuma barangkali belum diterapkan pola kerjasama pada setiap lapangan pekerjaan sehingga standarisasi hanya menjawab kebutuhan pemantapan keilmuan pada suatu lembaga. Pelaku pendidikan dan pelaku bisnis berjalan masing-masing, kami mengeluarkan saya membutuhkan. Itu akan terjadi kelak jika lulusan telah memenuhi dan mendapatkan status pengakuan diakhir kuliah.

Pendidikan diploma perlu melakukan perubahan cara pandang yang lebih realistis, dapat menerapkan langsung sejak awal saat mahasiswa masuk, sudah dibuka keran dan saluran terapan ilmu dan pengetahuan dan pola pikir yang lebih mengarah pada menjawab tantangan terhadap eksekusi ilmu terapan bukan memenuhi kerja semata. 

Ditengah situasi himpitan ekonomi dan sesaknya atmosfir kompetitif sebetulnya pendidikan singkat seperti program diploma dalam program studi ilmu tertentu perlu menjadi bukti sebagai salah satu solusi yang lebih tepat, Jika tidak sejalan dengan situasi perkembangan dan kebutuhan para pelaku usaha maka kecenderungannya tidak akan banyak diminati sebagai program singkat yang tidak dapat menjawab mempersiapkan ilmu terapan.

Program Alternatif

Merumuskan program studi yang tepat serta menyatukan antara program tersebut dengan cara dan kebutuhan para pelaku bisnis dapat menjadi bahan kajian sebagai penyusunan program alternatif. Banyak kebutuhan ilmu terapan yang dibutuhkan masyarakat luas dalam berbagai bidang, semuanya dapat dilakukan dan selalu mendapat tanggapan positif oleh kedua belah pihak bahkan telah banyak yang dapat menjawab dan dinyatakan berhasil. Sebagai contoh ilmu terapan keteknikan dalam bidang mesin dan perbengkelan. Bidang ilmu kepariwisataan sudah lama mendahului sebagai terapan ilmu yang terus dibutuhkan. 

Menselaraskan dengan cara-cara kreatif dan inovasi sebagai kata yang sudah lazim banyak dipakai cuma susah dibuktikan, diperlukan uji coba dan sukses secara konsisten dan di terapkan sesuai kebutuhan. Melakukan pemetaan serta analisis yang tepat dengan cara pemanfaatan teknologi jejaring yang terus akan berganti semakin mudah dan modern yang dapat dipakai masyarakat luas. Program alternatif adalah sahih sebagai bentuk program independen membantu sistem pemerintahan yang belum dapat dilaksanakan, semakin jauh semakin banyak ruang kebutuhan dan keperluan masyarakat yang belum dapat dan belum tentu terpenuhi. Pemberdayaan dan pengembangan setiap program studi akan semakin dibutuhkan peranan dan eksistensinya sebagai sumber ilmu tertentu.

Maka jika demikian program alternatif dengan cara waktu singkat tanpa kehilangan konsep dan etika sebetulnya dapat dilakukan oleh lembaga kecil atau menengah yang hanya memerlukan segelintir sumber daya manusia tetapi dapat menjawab kebutuhan dan keperluan masyarakat banyak. 

( berlanjut...)

April 29, 2009