De Maulana Anggkarti
Pijakan dasar tentang pendidikan diploma dengan konsentrasi program studi desain grafis dan multimedia telah mencapai kebutuhan pelaksanaan dalam proses pembelajaran yang sangat sistematis pragmatis tanpa kehilangan nilai keilmuan yang berbasis perencanaan dan pengembangan kreatifitas dalam setiap eksekusi pada studi kasus media, hal tersebut dilakukan guna mendukung percepatan kebutuhan dalam industri kreatif yang sampai saat ini terus mendapat perhatian bersifat kebutuhan sumber daya manusia dalam bidang tersebut. Pada khususnya dalam bidang promosi dan marketing telah menjadi bagian penting dalam situasi paling ketat, kecenderungan ditandai dengan berbagai kebutuhan eksekusi media promosi baik bersifat komersial maupun sosial, kemampuan mengaplikasikan setiap ide dan gagasan pada sebuah media telah dan menjadi bagian eskplor bagi para perangcang pada tingkatan pelaksana grafis seperti desainer, ilustrator, animator dan seterusnya.
Istilah mahasiswa magang pada sebuah perusahaan (freelance) barangkali tidak menjadi kendala justru sebaliknya dapat menjadi umpan balik yang sangat positif upaya mempercepat pengetahuan terapan yang bersifat bisnis lebih nyata, kecenderungan melihat kemampuan seseorang akan menjadi perhatian tersendiri bagi para pelaku industri dalam bidang produksi media. Disadari penuh sejak teknologi komputer masih belajar napak, para perancang (desainer grafis) telah teruji dengan kemampuan manual dan itu telah banyak dibuktikan dari berbagai even yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri, baik yang diselenggarakan oleh swasta maupun pemerintah, dasar kreatifitas telah tumbuh alami pada diri manusia apalagi jika ditunjang oleh pengetahuan dan materi yang sepadan.
Dengan kemampuan manual dan mekanikal telah banyak melahirkan beragam karya yang telah banyak diaplikasikan ke dan berbagai media sampai saat ini, kini dengan semaraknya berbagai kemunculan bidang teknologi komputer maka cara dan metode yang telah lama menyelami otak para perancang bukanlah sesuatu yang menjadi sulit dalam menguasai mesin tersebut. Tidak ubahnya play station yang kerap dengan tangan seusianya.
Bagaimana mengembangkan pendidikan diploma yang optimal dengan konsentrasi ilmu dan kreatifitas pada studi desain grafis dan multimedia yang tepat serta handal pakai untuk saat ini dan dikemudian hari. Salah satu yang perlu diruntut sekaligus mengekor dan mempelajari pada sistem pendidikan ini adalah kepada mereka yang telah lama menyelenggarakan program studi bidang kepariwisataan dan keteknikan, program studi tersebut boleh jadi sebagai pelopor jenjang diploma terbukti sampai saat ini serapan keahlian dalam keprofesian terus berkembang baik. Disisi lain adalah perlu dirumuskan sistem dan metode pembelajaran yang dianggap paling tepat dan update dengan berbagai eksperimentasi dan eksplor kedalam berbagai latihan.
Penyempurnaan kurikulum yang tepat dan relevansi dengan prioritas dan kebutuhan antara ilmu pengetahuan dan terapan praktika serta fasilitas pendukung untuk menyempurnakan sesuai kebutuhan dan standarisasi keprofesian dan industri.
Investasi pada pendidikan jenjang ini bukan hanya kepada fasilitas semata tetapi bagaimana perencanaan investasi kepada para pengajar yang senantiasa mampu secara bertahap dan optimal dapat menjadi nara sumber sekaligus berperan sebagai konsultan yang dianggap profesional, bukankah jenjang tersebut berlebel jenjang profesional ? ( to be countinue )
No comments:
Post a Comment