Monday, April 27, 2009

Program Alternatif

Program Alternatif Kebutuhan Masyarakat
De Maulana Anggakarti

Situasi Berkembang

Usaha dalam bidang jasa dan produk berbasis kreatifitas khususnya bidang desain grafis dan atau desain komunikasi visual sampai saat ini terus berkembang, hal tersebut sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi cetak dan digital printing. Dengan dukungan kemajuan bidang teknologi informasi dalam hal ini adalah media jejaring atau istilah popular web maka keahlian profesional desain grafis akan mendapat perhatian yang kompetitif dikemudian hari. Dilain pihak pertumbuhan penyedia bisnis pendidikan tinggi memperlihatkan bahwa program studi tersebut hampir setiap tahun di berbagai daerah bermunculan baik strata sarjana, diploma dan kursus singkat. 

Penomena tersebut tentu menjadi bahan interpretasi yang cukup menjanjikan bagi masyarakat luas tentang pemahaman terhadap output atau lulusan yang menghasilkan keilmuan dan terapan keprofesian pada program studi tersebut. Sebagai ilustrasi yang cukup representatif adalah banyaknya penyedia bisnis dalam bidang media, seperti telivisi, penerbitan, percetakan dan even organiser. Hampir rata-rata aplikasi setiap gagasan komunikasi adalah bagaimana diterapkan dengan cara menyampaikan visual yang komunikatif serta representatif dari setiap pesan yang disampaikan.

Antara ilmu pengetahuan dan terapan yang didapatkan pada program studi desain grafis atau desain komunikasi visual sampai saat ini sudah mencapai batas akumulasi yang baik, anggaplah tepat guna karena hampir rata-rata pada perguruan tinggi para mahasiswa pada saat kuliah telah mendapat kesempatan menjadi desainer pemula atau yunior yang banyak dibutuhkan talenta dan keahliannya diberbagai perusahaan dengan sekala kecil atau menengah, jadi tidak heran jika terkadang banyaknya absen yang kurang baik pada saat pelaksanaan perkuliahan. Hal tersebut tidak dapat di cegah mereka butuh pengalaman pengetahuan praktik langsung sedini mungkin karena hal tersebut tidak dapat dilakukan pada bangku kuliah, walaupun eksekusi setiap tugas kuliah sebetulnya adanya kemiripan dengan cara mengerjakan pekerjaan diluar. Anggaplah sah sebagai bentuk uji sukses bagi mereka karena adanya nilai tanggung jawab yang lebih tegas jika dibanding dengan mengerjakan tugas kampus. 

Jika adanya kemiripan antara mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan “job order” diluar sebetulnya program studi tersebut dapat melakukan bentuk koorporasi yang cukup permanen pada setiap lembaga tersebut, artinya telah dibangun suatu kerjasama implementasi guna mendukung kemajuan kedua belah pihak. Lebih jauh adalah telah dibentuknya pola-pola pemberdayaan dan pengembangan bagi sumber daya manusia serta pelaku bisnis dan industri. Maka hal tersebut akan terjadi kesepemahaman dan pemantapan sistem profesional yang lebih terorganisir bagi kemajuan bersama. 
Sampai saat ini cara-cara tersebut masih jarang dilakukan oleh pelaku pendidikan dan pelaku bisnis padahal keduanya sangat membutuhkan.

Program Singkat

Istilah pendidikan diploma pada program studi desain grafis sebetulnya jauh lebih tepat jika melakukan sistem kerjasama keprofesian dan bisnis dengan para pelaku usaha. Jika dapat dilakukan dengan cara permanen maka kecenderungan kemajuan dalam bidang usaha penyedia media tentu jauh akan lebih berkembang karena telah dibentuk standarisasi keprofesian yang dibutuhkan kedua belah pihak. Standarisasi bidang ini sebetulnya telah lama dibuat dengan berbagai rujukan serta telah diterapkan pada program studi cuma barangkali belum diterapkan pola kerjasama pada setiap lapangan pekerjaan sehingga standarisasi hanya menjawab kebutuhan pemantapan keilmuan pada suatu lembaga. Pelaku pendidikan dan pelaku bisnis berjalan masing-masing, kami mengeluarkan saya membutuhkan. Itu akan terjadi kelak jika lulusan telah memenuhi dan mendapatkan status pengakuan diakhir kuliah.

Pendidikan diploma perlu melakukan perubahan cara pandang yang lebih realistis, dapat menerapkan langsung sejak awal saat mahasiswa masuk, sudah dibuka keran dan saluran terapan ilmu dan pengetahuan dan pola pikir yang lebih mengarah pada menjawab tantangan terhadap eksekusi ilmu terapan bukan memenuhi kerja semata. 

Ditengah situasi himpitan ekonomi dan sesaknya atmosfir kompetitif sebetulnya pendidikan singkat seperti program diploma dalam program studi ilmu tertentu perlu menjadi bukti sebagai salah satu solusi yang lebih tepat, Jika tidak sejalan dengan situasi perkembangan dan kebutuhan para pelaku usaha maka kecenderungannya tidak akan banyak diminati sebagai program singkat yang tidak dapat menjawab mempersiapkan ilmu terapan.

Program Alternatif

Merumuskan program studi yang tepat serta menyatukan antara program tersebut dengan cara dan kebutuhan para pelaku bisnis dapat menjadi bahan kajian sebagai penyusunan program alternatif. Banyak kebutuhan ilmu terapan yang dibutuhkan masyarakat luas dalam berbagai bidang, semuanya dapat dilakukan dan selalu mendapat tanggapan positif oleh kedua belah pihak bahkan telah banyak yang dapat menjawab dan dinyatakan berhasil. Sebagai contoh ilmu terapan keteknikan dalam bidang mesin dan perbengkelan. Bidang ilmu kepariwisataan sudah lama mendahului sebagai terapan ilmu yang terus dibutuhkan. 

Menselaraskan dengan cara-cara kreatif dan inovasi sebagai kata yang sudah lazim banyak dipakai cuma susah dibuktikan, diperlukan uji coba dan sukses secara konsisten dan di terapkan sesuai kebutuhan. Melakukan pemetaan serta analisis yang tepat dengan cara pemanfaatan teknologi jejaring yang terus akan berganti semakin mudah dan modern yang dapat dipakai masyarakat luas. Program alternatif adalah sahih sebagai bentuk program independen membantu sistem pemerintahan yang belum dapat dilaksanakan, semakin jauh semakin banyak ruang kebutuhan dan keperluan masyarakat yang belum dapat dan belum tentu terpenuhi. Pemberdayaan dan pengembangan setiap program studi akan semakin dibutuhkan peranan dan eksistensinya sebagai sumber ilmu tertentu.

Maka jika demikian program alternatif dengan cara waktu singkat tanpa kehilangan konsep dan etika sebetulnya dapat dilakukan oleh lembaga kecil atau menengah yang hanya memerlukan segelintir sumber daya manusia tetapi dapat menjawab kebutuhan dan keperluan masyarakat banyak. 

( berlanjut...)

April 29, 2009




  




No comments: